Kasat Lantas Polres Bone AKP H Musmulyadi S.PD.I
BONE – Kasat Lantas Polres Bone AKP H Musmulyadi S.PD.I membantah tegas adanya pungutan pembohong di jajarannya. Dia juga mengaku selalu mengawasi bawahannya agar menghindari pungli dari segi apapun, Jumat (18/4/2025).
“Saya memberikan klarifikasi resmi meluruskan informasi atau video yang beredar dan dimuat sejumlah media online. Selama ini di Polres Bone dalam pelayanan SIM sudah sesuai dengan aturan dan pelaksanaannya, kami pun di awasi oleh pihak internal dari Propam,” jelasnya.
Kasat Lantas lanjut mengatakan pengurusan SIM di lingkungan Satlantas Polres Bone dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku, yaitu melalui tahapan administrasi, ujian teori, dan praktik sesuai standar yang ditetapkan Korlantas Polri.
“Kami tidak mentolerir praktik-praktik atau pengurusan yang tidak sesuai aturan, Pemohon berinisial HF telah mengklarifikasi. Semua petugas kami telah melaksanakan penertiban SIM dengan profesional dan sesuai dengan mekanisme,” jelas AKP H Musmulyadi S.PD.I
Sementara itu, Kanit Regident Satlantas Polres Bone IPDA Farhan Sulistya S.Tr.K.,M.H. yang baru menjabat sekitar dua pekan mengatakan SIM HF ini terbit di bulan februari dimana saat itu dirinya belum menjabat.
“SIM yang bersangkutan HF terbit di bulan februari Tahun 2025, saat itu saya belum menjabat sebagai Kanit Regident Satlantas Polres Bone, namun kami akan mencari kebenaran tentang hal tersebut,” ungkapnya.
Menangapi video yang beredar dan dimuat beberapa media online, Ipda Farhan dan Tim Propam Polres Bone langsung mencari kebenaran, melakukan cross check atau klarifikasi terhadap dugaan ini.
“Kami luruskan informasi yang beredar tidak benar. Dengan adanya video klarifikasi dan surat pernyataan yang tandatangani langsung oleh HF,” ungkapnya.
Sementara HF dalam video klarifikasi dan surat pernyataan yang diterima mengatakan bahwa video tersebut diambil tanpa sepengetahuan atau seijinnya.
“Sehubungan dengan adanya video yang beredar di media sosial yang berkaitan dengan pengurusan SIM di Polres Bone, bahwa video tersebut diambil tanpa sepengetahuan atau seijin saya,” tegasnya.
“Saya tidak pernah merasa keberatan atas biaya tersebut, adapun biaya yang saya sebut dalam video tersebut tidak lain adalah ucapan terima kasih kepada petugas yang telah membantu, mendampingi saya dalam proses pembuatan SIM,” ucapnya lagi.
Saya atas nama keluarga dan atas nama pribadi, meminta maaf kepada institusi Polri, khususnya keluarga besar Polres Bone. Dengan adanya video yang beredar di media sosial.
Demikian klarifikasi ini saya buat dengan tanpa paksaan dari pihak manapun, sekali lagi saya meminta maaf pada institusi Polri terimah kasih, demikian kata HF dalam klarifikasinya. (*)
Komentar