oleh

Siswa Belajar Dirumah, Begini Polsek Tellu Limpoe Polres Bone Menyikapinya

Fokusrakyat.Com, Bone – Dampak Wabah Covid-19 yang melanda negeri ini tidak main main termasuk daya tularnya begitu cepat hingga banyak menelan korban jiwa, Sabtu (20/02/2021).

Pemerintah dalam menyikapi wabah ini dengan menganjurkan kita melakukan berbagai pembatasan aktivitas baik skala kecil maupun besar hampir semua sektor dengan berdasarkan tingkat penyebarannya atau daya sebarnya.

Tidak terkecuali bagi dunia pendidikan sendiri yang mengalami dampak dan turut melakukan pembatasan aktivitas termasuk soal belajar mengajar seperti sekarang dengan diterapkan sistem belajar jarak jauh atau belajar dirumah masing masing.

Peran serta kepolisian khususnya Jajaran Polsek Tellu Limpoe Polres Bone selaku aparat keamanan menyikapi hal itu khususnya dari segi keamanan disekolah karna siswanya belajar dirumah atau jarak jauh maka bisa berpotensi menimbulkan segala bentuk gangguan kamtibmas bahkan niat pelaku pelaku kejahatan lebih terbuka karena pikirnya sekolah sekolah pada kosong.

Ipda Kamaluddin, S. H selaku Kapolsek Tellu Limpoe Polres Bone dalam menciptakan dan mengantisipasi sekolah jadi korban dari orang orang yang tidak bertanggung jawab dengan memanfaatkan momen tersebut, Ipda Kamaluddin, S. H jadikan program amankan sekolah dalam program kerjanya selaku Kapolsek Tellu Limpoe dengan melibatkan semua unsur masyarakat dan segala lini.

Seperti yang dilakukannya pada kali ini dengan mengandeng Kepala Desa setempat untuk melakukan patroli hingga memantau sekolah sekolah diwilayah hukumnya.

Ipda Kamaluddin, S. H membenarkan strateginya dalam menjaga keamanan sekolah dengan melibatkan semua kalangan karena menurutnya persoalan keamanan merupakan tugas bersama dan Polisi mengharapkan peran serta semua kalangan, jelasnya.

Andi Sudi Alam, S. H  yang mendapat giliran atau sasaran Patroli sekolah diwilayah turut mendampingi Kapolsek Tellu Limpoe untuk memantau seputaran sekolah, hal ini Pak. Kapolsek terus dilakukan agar pelaku pelaku kejahatan jadi berpikir berbuat karena merasa selalu terpantau oleh polisi, ungkapnya, ( TL_112).

Komentar

Tinggalkan Balasan